Tidak apa-apa, lihatlah…semua baik-baik saja, apakah kau lihat jembatan tujuh warna (pelangi) itu? Akhirnya kita bisa tertawa di bawah langit yang sama.
Saat kita mengikat tali sepatu, angin mendorong kita maju.
Mari lanjutkan mimpi kita di balik cahaya yang tumpah dari langit.
Jantungku berdetak dalam dada, harapan dan ketakutan berdenyut di nadiku.
Aku bertanya-tanya apakah benar-benar tidak apa-apa, apakah aku dapat melalui semua itu?
Tidak apa-apa, lihatlah…semua baik-baik saja, apakah kau lihat jembatan tujuh warna (pelangi) itu?
Itu terbentuk di langit dari air mata yang kau keluarkan.
Hei, aku tahu kau dapat melihatnya dari kejauhan.
Aku juga dapat melihatnya, sama seperti mu.
Langit kita kini menyatu, akhirnya kita dapat tertawa di bawah langit yang sama.
Kita dilahirkan dengan langit yang berbeda, langit yang memantulkan kenangan kita.
Kau memiliki kisah dan air mata yang tidak aku ketahui.
Mungkin di saat aku tertawa kau menangis.
Mungkin ada kebahagiaan yang sama, tapi aku tidak yakin ada kesedihan yang sama.
Kau meletakkan sebuah batas di masa depan dengan sebuah janji dan menghiasinya dengan kata-kata. Aku yakin kau menginginkan hari esok lebih dari siapapun.
Seperti sebuah musim yang berlalu, saat kau sedih… biarkanlah sedih.
Jangan terburu-buru mengubahnya menjadi kebahagiaan.
Tidak apa-apa, aku di sini untukmu.
Tidak apa-apa, aku tak akan pergi kemana-mana.
Bila saatnya untuk berlari, aku akan berlari bersamamu.
“Akankah jembatan itu muncul di dunia tanpa air mata?”.
Grafiti yang tertulis di dinding mirip tulisan tangan seseorang.
Kau ingin membuat sebuah jembatan untuk keluar dari kesedihan, tapi sekarang aku memejamkan mataku dan melemparkan payungku.
Tidak apa-apa, lihatlah…semua baik-baik saja, apakah kau lihat jembatan tujuh warna (pelangi) itu? Lihatlah langit yang mengakhiri air matamu.
Hei, aku tahu kau dapat melihatnya bersinar terang.
Aku juga dapat melihatnya, sama sepertimu.
Pelangi ikatan kita telah terbentuk.
Dan sekarang kedua langit kita akhirnya menyatu…dan membuat kita dapat berlari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar