Kegiatan sitir menyitir sudah lahir sejak lahirnya ilmu pengetahuan
dan berkembangnya karya-karya ilmiah. Bahwa sitasi adalah daftar pustaka dari
sejumlah dokumen yang dirujuk dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat
dalam bibliografi dokumen yang mengutip. Oleh karenanya analisis sitasi
dianggap sebagai salah satu cabang bibliometrika dan informasi yang besar yang
disebut citation studies. Kegiatan kutip mengutip sudah lahir sejak awal kelahiran
ilmu pengetahuan dan perpustakaan-perpustakaan ilmiah. Penerapan sitasi
kehidupan ilmuwan dan pustakawan selalu bergelimang kutipan. Bahwa analisis
sitiran merupakan salah satu jenis evaluasi perpustakaan yang digunakan oleh
pustakawan di luar negeri untuk membantu pemeliharaan koleksi. Maka dari itu
sebuah analisis siitasi diperlukan ketekunan dan ketelitian agar diperoleh
hasil yang akurat.
I.Pendahuluan
Pengertian
Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata citation dalam bahasa inggris. Sitiran/sitasi adalah menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain.
Ada pendapat dari beberapa tokoh mengenai pengertian sitasi/ sitiran, diantaranya :
ALA glossary of library and information science dalam hasugian (2005:5), Sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau pada beberapa sumber yang memiliki otoritas.
Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata citation dalam bahasa inggris. Sitiran/sitasi adalah menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain.
Ada pendapat dari beberapa tokoh mengenai pengertian sitasi/ sitiran, diantaranya :
ALA glossary of library and information science dalam hasugian (2005:5), Sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau pada beberapa sumber yang memiliki otoritas.
II. Pembahasan
Kamus besar bahasa indonesia (2005:1078) menyatakan bahwa, Sitiran adalah menyebut atau menulis kembali kata-kata yang telah disebut (ditulis) orang lain. Referensi berarti rujukan atau petunjuk, sedangkan citation (sitiran) berarti kutipan.
Menurut sulistyo-basuki dalam wibowo (2008:26), dalam kaitannya dengan sitiran dikenal 2 istilah yaitu referencing (perujukan) => Mengarahkan pada perujukan kekarya yang telah ada sebelumnya dan mengutip pengarang sebelumnya. dan citation (sitasi/sitiran) => Mengarah pada karya yang diacu yang dilakukan pengarang sesudah karya yang diacu dterbitkan. Kegiatan ini merupakan bagian dari komunikasi ilmiah dan merupakan ciri pertumbuhan pengetahuan.
Kesimpulan
dari pendapat tokoh diatas bahwa yang dimaksud dengan sitiran/sitasi adalah
daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk atau dikutip oleh sebuah
dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat dalam bibliografi
dokumen yang mengutip. Sitiran bisa muncul dalam catatan kaki, catatan akhir,
bibliografi ataupun daftar pustaka. Kadang-kadang citation dianggap sinonim
dengan reference, tetapi bila kedua istilah tersebut diteliti dalam kamus
bahasa ternyata makna istilah tersebut memiliki makna yang berbeda.
Pada
dasarnya ada 2 teknik penulisan sitasi:
1. Catatan langsung (catatan perut)
Catatan perut ditulis langsung di dalam baris-baris naskah, yang berisi alamat rujukan singkat dari bahan yang diacu, yaitu: nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman. Untuk artikel jurnal, artikel media massa, atau makalah, tidak perlu dicantumkan nomor halamannya.
Contoh:
berelson (1952:18) mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak,”.
Sedangkan para ahli yang lain menyatakan, analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan obyektif terhadap karakteristik-karakteristik khusus pada sebuah teks (stone et al., 1966:5).
1. Catatan langsung (catatan perut)
Catatan perut ditulis langsung di dalam baris-baris naskah, yang berisi alamat rujukan singkat dari bahan yang diacu, yaitu: nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman. Untuk artikel jurnal, artikel media massa, atau makalah, tidak perlu dicantumkan nomor halamannya.
Contoh:
berelson (1952:18) mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak,”.
Sedangkan para ahli yang lain menyatakan, analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan obyektif terhadap karakteristik-karakteristik khusus pada sebuah teks (stone et al., 1966:5).
Teknik Penulisan Sitasi
•2. Catatan kaki
(footnotes) atau catatan akhir (endnotes)
Footnotes dan endnotes ditulis terpisah dari baris-baris naskah.
1. Catatan Kaki (Footnotes) : Diletakkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dari naskah utama menggunakan garis. Informasi referensi yang dituliskan di dalam catatan kaki adalah: nama pengarang (tidak dibalik susunannya) , judul, penerbit, kota, tahun, dan halaman. Untuk sumber berupa makalah atau artikel jurnal/media massa, tidak perlu menuliskan nomor halamannya.
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1
_______________
1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research, Free Press, New York, 1952, hal. 18.
Footnotes dan endnotes ditulis terpisah dari baris-baris naskah.
1. Catatan Kaki (Footnotes) : Diletakkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dari naskah utama menggunakan garis. Informasi referensi yang dituliskan di dalam catatan kaki adalah: nama pengarang (tidak dibalik susunannya) , judul, penerbit, kota, tahun, dan halaman. Untuk sumber berupa makalah atau artikel jurnal/media massa, tidak perlu menuliskan nomor halamannya.
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1
_______________
1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research, Free Press, New York, 1952, hal. 18.
2. Catatan akhir
(endnotes) : sama dengan teknik penulisan catatan kaki. Perbedaannya terletak pada penempatan catatan.
Endnotes diletakkan terpisah di bagian akhir tulisan atau bab (chapter).
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1
1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research, Free Press, New York, 1952, hal. 18.
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1
1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research, Free Press, New York, 1952, hal. 18.
Fungsi dari sitasi
Fungsi dari sitasi diantaranya, sebagai berikut:
1. Memberikan penghormatan kepada pelopor bidang ilmu
2. Mengakui atau memuji hasil karya orang lain
3. Mengidentifikasi metodologi serta peralatan yang digunakan dalam menghasilkan karya tersebut
4. Mengkoreksi pekerjaan sendiri dan mengkritik atau mengkoreksi hasil karya orang lain yang telah terbitan sebelumnya
5. Memperkuat klaim terhadap suatu penemuan
6. Kesiagaan terhadap penelitian berikutnya
7. Bukti keaslian data
8. Identifikasi penerbitan yang asli dimana suatu gagasan atau konsep telah dibahas.
9. Memberikan latar belakang bacaan
Fungsi dari sitasi diantaranya, sebagai berikut:
1. Memberikan penghormatan kepada pelopor bidang ilmu
2. Mengakui atau memuji hasil karya orang lain
3. Mengidentifikasi metodologi serta peralatan yang digunakan dalam menghasilkan karya tersebut
4. Mengkoreksi pekerjaan sendiri dan mengkritik atau mengkoreksi hasil karya orang lain yang telah terbitan sebelumnya
5. Memperkuat klaim terhadap suatu penemuan
6. Kesiagaan terhadap penelitian berikutnya
7. Bukti keaslian data
8. Identifikasi penerbitan yang asli dimana suatu gagasan atau konsep telah dibahas.
9. Memberikan latar belakang bacaan
Jenis Dokumen Sebagai Sumber Sitiran
ÄJurnal atau majalah ilmiah
Dalam perkembangannya, jurnal diartikan sebagai terbitan berkala yang pada umumnya berupa laporan penelitian terbaru serta tulisan-tulisan ilmiah yang
lain, yang mana digunakan oleh mahasiswa pasca sarjana sebagai
bahan penelitian yang wajib menggunakan jurnal. Di dalam jurnal terdapat
informasi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
ÄKarya ilmiah
Karya ilmiah atau tulisan ilmiah merupakan salah satu dokumen yang dapat disitir. Dan karya
ilmiah ini biasanya merupakan hasil dari pengembangan karya dari seseorang yang
mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan ilmu lain yang diperolehnya.
Secara awam kita dapat
menyimpulkan bahwa frekuensi sebuah dokumen dikutip dapat dianggap sebagai
ukuran dari dampak dan pegaruh dokumenter sebut. Premis ini dapat diperluas
untuk kumpulan (agregat) dokumen, misalnya untuk karya-karya seorang penulis
atau untuk sebuah jurnal tertentu. Daftar indeks sitasi yang diproduksi ISI
selalu menggunakan pengukuran ini, yang disebut sebagai impact
factor
yang menetakan besaran dampak sebuah jurnal tertentu di tahun tertentu, yang
merupakan jumlah sitasi di tahun itu ke artikel di jurnal yang bersangkutan
pada periode dua tahun sebelumnya, dibagi jumlah total artikel yang muncul di
jurnal itu dalam dua tahun.
Kinerja sitasi dan ukuran pemanfaatan (citation performance and usage measure).
Penerapan sitasi dalam kehidupan ilmuwan dan pustakawan selalu
bergelimang kutipan. Sejak awal kelahiran ilmu pengetahuan dan
perpustakaan-perpustakaan ilmiah, kegiatan kutip mengutip sudah lahir. Maka
tidaklah mengherankan kalau analisis sitasi dianggap cabang bibliometika dan
informetrika yang paling besar, serta dinamakan juga citation
studies.
Bahwa antara sitasi dengan perpustakaan itu tidak dapat dipisahkan, Maka dari
itu dibutuhkanlah sebuah sitasi/sitiran untuk mengetahui sumber yang sebenarnya
diperoleh. Dan penerapan analisis sitiran ini dapat membantu dalam
kebijakan pengembangan koleksi agar bahan pustaka yang diadakan oleh
perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguana sehingga akan optimal dalam
penggunaanya. Dan dengan adanya penerapan sitasi ini dana sedikit terbatas
untuk pengadaan bahan pustaka yang digunakan
secara efektif dan efisien.
Penerapan Sitasi Pada Perustakaan
Alamat Sitasi pada Teknologi Informasi
Berdasarkan pemaparan tentang sitasi atau sitiran dari berbagai pendapat. Sitiran merupakan pengutipan untuk memperoleh suatu informasi yantg lebih baru yang dikembangkan menurut beberapa orang yang mengutip suatu artikel atau jurnal atau pendapat ilmuan lain yang telah mengemukanan pendapatnya. Pendapat tersebut kemudian setelah kita kutip maka akan di kembangkan menjadi suatu informasi baru. Hubungan dengan perpustakaan yaitu bertambahnya artikel-artikel atau jurnal umum yang dikutip dari berbagai sumber dan menjadi bahan untuk para pemustaka yang mempunyai kebutuhan mencari suatu informasi agar informasi
tersebut bisa relevan dan
disini perpustakaanlah merupakan suatu tempat dimana sumber informasi itu berada mengenai
informasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar